I. KEMAMPUAN MENYIMAK TINGKAT DASAR
Kata menyimak barangkali sudah kita kenal semenjak kita masuk kedalam jenjang pendidikan, mulai dari TK kita sudah diajarkan untuk menyimak, hingga perguruan tinggi yang kita jalani saat ini, menyimak dalam kehidupan sehari – hari merupakan suatu kegiatan Berbahasa yang sangat penting. Karena dengan menyimak kita dapat menambah wawasan dan informasi. Menyimak memiliki empat tataran pokok antara lain :
1. Tataran Identifikasi ( tahap pengenalan )
2. Tataran Identifikasi dan Seleksi tanpa retensi ( kemapuan mencamkan, menyimpan dan mempruduksikan )
3. Tataran Identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek ( kemampuan memahami, tapi masih dalam taraf terpimpin, )
4. Tataran Identifikasi dengan seleksi jangka panjang ( mampu memahami econding, sekaligus memahami pesan secara tepat, dengan kemampuan mengingat dalam jangka waktu yang panjang )
A. MENYIMAK BAHASA
Menyimak merupakan proses interaktif yang mengubah bahasa lisan menjadi makna dalam fikiran, dengan demikian menyimak tidak sekedar mendengarkan, namun menangkap makna dari apa yang didengarkan merupakan bagian dari proses menyimak.
Menurut faris ( 1993:154 ) proses menyimak ada 3 tahapan :
1. menerima masukan Auditory ( penyimak menerima pesan lisan )
2. Memperhatikan masukan Auditory ( berkosentrasi )
3. Menafsirkan dan berintraksi dengan masukan auditory.
Dengan adanya masukan auditory yang didengar telinga lalu disampaikan ke otak melalui syaraf sehingga diproses oleh “ perangkat ingatan pendek “ untuk diproses atau dianalisa, alat itu adalah pengetahuan bahasa dan pengetahun budaya, apabila proses tersebut berhasil, bearti penyimak ‘ Mengerti “ atau paham, sehingga dalam jangka panjang, seseorang akan dapat membedakan adanya fonem – fonem, dan pola – pola kalimat. Yang bakhirnya menjadi penggalan – penggalan bicara.
Keterampilan menginditifikasi dan menyeleksi rentetan bunyi bahasa dalam proses menyimak bahasa itu dapat diperinci dalam bebapa bagian antara lain ;
1. Kemampuan mengidentifikasi dan menyeleksi gejala – gejala fonetik, baik yang berupa nada, tekanan, maupun intonasi pada umumnya.
2. Kemampuan mengenal , membedakan, menerapkan kosakata sesuai dengan makna dan konteksnya yang tepat.
3. Kemampuan Mengenal dan membedakan serta menerapkan bahasa sesuai dengan maknanya.
B. STRATEGI MENYIMAK BAHASA
a. Memusatkan Perhatian
Agar dapat menyimak bahasa dengan baik, kita harus memusatkan perhatian pada tuturan pembicara, biasa pembicara biasa menggunakan gerak tubuh ( Gesture ), Perubahan Ekspresi Wajah ( Mimik ), oleh kerana itu kita harus memperhatikan gerakan verbal penutur tersebut untuk mempertajam perhatian kita.
b. Membuat Catatan
Membuat catatan dapat membantu aktfitas menyimak karena mendorong berkosentrasi. Tetapi mencatat dapat juga mengganggu kosentrasi menyimak itu sendiri, ada bebarapa saran yang dapat dipertimbangkan agar proses menyimak tidak terganggu oleh mencatat antara lain :
1. Catatan bersifat sederhana
2. Catatan menggunakan singkatan – singkatan atau symbol – symbol
3. Catatan harusn jelas.
C. LATIHAN MEMBEDAKAN FONEM DALAM KONTEKS
Sebelum mengerjakan latihan kita harus tahu dulu apakah fonem dan Konteks itu, Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang berfungsi membedakan arti atau makna, sedangkan konteks adalah Sesuatu di luar bahasa yang mendukung makna setiap ujaran atau semua factor dalam proses komunikasi diluar wacana, misalnya situasi.
Contohnya “ Dalam pertandingan Sepak bola itu kami kalah melawan SMA 9 kala itu saya yang menjadi kipernya “, fonem yang berbeda adalah antara tulisan yang digaris bawahi.
D. LATIHAN MENANGKAP MAKSUD TUTURAN MELALUI UNSUR SEGMENTAL DAN SUPRASEGMENTAL.
Yaitu menyimak suku kata yang menghasilkan segmen yang terdiri atas dua kelas bunyi, yaitu vocal dan konsonan, rankaian bunyi itulah yang disebut segmental, sedangkan rangkaian bunyi bahasa yang kita simak tidak hanya satu segmen saja, tapi juga unsure suprasegmental yang berupa panjang pendek, tekanan dan nada tersebut kita sebut Itonasi.sehingga kita dapat mengartikan suatu maksud dari kalimat yang kita dengar tersebut. “ Patung liberty berdiri tegar menebarkan cahaya diatas armada kecil 30.000 kapal motor,” maksudnya patung tersebut berdiri kokok
E. MENYIMAK INTEROGRATIF
Adalah kegiatan menyimak intensif yang menuntut kosentrasi dan seleksi.yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan fakta – fakta yang akurat dengan cara mengintrogasi nara sumber,( bertanya / wawancara )
Kata menyimak barangkali sudah kita kenal semenjak kita masuk kedalam jenjang pendidikan, mulai dari TK kita sudah diajarkan untuk menyimak, hingga perguruan tinggi yang kita jalani saat ini, menyimak dalam kehidupan sehari – hari merupakan suatu kegiatan Berbahasa yang sangat penting. Karena dengan menyimak kita dapat menambah wawasan dan informasi. Menyimak memiliki empat tataran pokok antara lain :
1. Tataran Identifikasi ( tahap pengenalan )
2. Tataran Identifikasi dan Seleksi tanpa retensi ( kemapuan mencamkan, menyimpan dan mempruduksikan )
3. Tataran Identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek ( kemampuan memahami, tapi masih dalam taraf terpimpin, )
4. Tataran Identifikasi dengan seleksi jangka panjang ( mampu memahami econding, sekaligus memahami pesan secara tepat, dengan kemampuan mengingat dalam jangka waktu yang panjang )
A. MENYIMAK BAHASA
Menyimak merupakan proses interaktif yang mengubah bahasa lisan menjadi makna dalam fikiran, dengan demikian menyimak tidak sekedar mendengarkan, namun menangkap makna dari apa yang didengarkan merupakan bagian dari proses menyimak.
Menurut faris ( 1993:154 ) proses menyimak ada 3 tahapan :
1. menerima masukan Auditory ( penyimak menerima pesan lisan )
2. Memperhatikan masukan Auditory ( berkosentrasi )
3. Menafsirkan dan berintraksi dengan masukan auditory.
Dengan adanya masukan auditory yang didengar telinga lalu disampaikan ke otak melalui syaraf sehingga diproses oleh “ perangkat ingatan pendek “ untuk diproses atau dianalisa, alat itu adalah pengetahuan bahasa dan pengetahun budaya, apabila proses tersebut berhasil, bearti penyimak ‘ Mengerti “ atau paham, sehingga dalam jangka panjang, seseorang akan dapat membedakan adanya fonem – fonem, dan pola – pola kalimat. Yang bakhirnya menjadi penggalan – penggalan bicara.
Keterampilan menginditifikasi dan menyeleksi rentetan bunyi bahasa dalam proses menyimak bahasa itu dapat diperinci dalam bebapa bagian antara lain ;
1. Kemampuan mengidentifikasi dan menyeleksi gejala – gejala fonetik, baik yang berupa nada, tekanan, maupun intonasi pada umumnya.
2. Kemampuan mengenal , membedakan, menerapkan kosakata sesuai dengan makna dan konteksnya yang tepat.
3. Kemampuan Mengenal dan membedakan serta menerapkan bahasa sesuai dengan maknanya.
B. STRATEGI MENYIMAK BAHASA
a. Memusatkan Perhatian
Agar dapat menyimak bahasa dengan baik, kita harus memusatkan perhatian pada tuturan pembicara, biasa pembicara biasa menggunakan gerak tubuh ( Gesture ), Perubahan Ekspresi Wajah ( Mimik ), oleh kerana itu kita harus memperhatikan gerakan verbal penutur tersebut untuk mempertajam perhatian kita.
b. Membuat Catatan
Membuat catatan dapat membantu aktfitas menyimak karena mendorong berkosentrasi. Tetapi mencatat dapat juga mengganggu kosentrasi menyimak itu sendiri, ada bebarapa saran yang dapat dipertimbangkan agar proses menyimak tidak terganggu oleh mencatat antara lain :
1. Catatan bersifat sederhana
2. Catatan menggunakan singkatan – singkatan atau symbol – symbol
3. Catatan harusn jelas.
C. LATIHAN MEMBEDAKAN FONEM DALAM KONTEKS
Sebelum mengerjakan latihan kita harus tahu dulu apakah fonem dan Konteks itu, Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang berfungsi membedakan arti atau makna, sedangkan konteks adalah Sesuatu di luar bahasa yang mendukung makna setiap ujaran atau semua factor dalam proses komunikasi diluar wacana, misalnya situasi.
Contohnya “ Dalam pertandingan Sepak bola itu kami kalah melawan SMA 9 kala itu saya yang menjadi kipernya “, fonem yang berbeda adalah antara tulisan yang digaris bawahi.
D. LATIHAN MENANGKAP MAKSUD TUTURAN MELALUI UNSUR SEGMENTAL DAN SUPRASEGMENTAL.
Yaitu menyimak suku kata yang menghasilkan segmen yang terdiri atas dua kelas bunyi, yaitu vocal dan konsonan, rankaian bunyi itulah yang disebut segmental, sedangkan rangkaian bunyi bahasa yang kita simak tidak hanya satu segmen saja, tapi juga unsure suprasegmental yang berupa panjang pendek, tekanan dan nada tersebut kita sebut Itonasi.sehingga kita dapat mengartikan suatu maksud dari kalimat yang kita dengar tersebut. “ Patung liberty berdiri tegar menebarkan cahaya diatas armada kecil 30.000 kapal motor,” maksudnya patung tersebut berdiri kokok
E. MENYIMAK INTEROGRATIF
Adalah kegiatan menyimak intensif yang menuntut kosentrasi dan seleksi.yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan fakta – fakta yang akurat dengan cara mengintrogasi nara sumber,( bertanya / wawancara )
Comments